Sementara Beka menunggu di rumah, Rohs pun pergi ke rumah temannya yang bernama Sevon. Bisa dibilang dia adalah seorang peneliti angkasa. Dan salah satu yang menjadi focus peneliatiannya adalah bumi, tempat tinggal Beka.
Dari kejauhan Rohs mulai bisa melihat rumah Sevon sahabatnya. Rumah itu lebih tampak seperti jamur dengan setengah atapnya berupa kaca tembus pandang. Setelah beberapa menit dia pun akhirnya sampai di depan pintu rumah itu. Rohs yang baru dating langsung saja mengetuk pintu rumah dan memanggil sahabatnya tapi sama sekali tidak ada jawaban. Saat dia mengetuk untuk ke empat kalinya ternyata yang terliahat keluar dari pintu tersebut bukanlah sahabnya Sevon melainkan seorang wanita cantik berambut hitam panjang sampai punggung nya dan agak sedikit ikal. Rambutnya saat itu di ikat sampai pangkal. Hidungnya mancung, mata bulat berwarna hitam kecoklatan, dan bidir tipis berwarna pink semakin menegaskan kecantikannya.
“Ee, siapa kau? Apa kau sodara Sevon? Kalau penglihatan ku benar, kau pasti bukan orang yang berasal dari desa ini kan” Tanya Rohs kepada gadis itu. “Oh, bukan. Aku bukan saudara Sevon ataupun orang desa ini. Namaku Shan.” Jawab gadis itu. “Oh, begitu rupanya. Namaku Rohs, apa sevon ada di rumah?” Tanya Rohs lagi sambil memperkenalkan dirinya. “Sebentar ku panggilkan. Sepertinya dia sedang ada di ruang observasi nya. Oh iya apa kau teman nya sevon? Silahkan tunggu sebentar.” Jawab shan. Shan pun masuk untuk memanggil Sevon dan Rohs menunggunya di ruang tamu.
Tak lama kemudian sevon keluar untuk menemui sahabatnya Rohs. “Hei, kalau ka uterus ada di dalam umah kau bisa jadi perawan tua tau, hahaha.” Ucap Rohs menggoda sevon. “ yah yah yah, ada apa rohs? Saat ini aku sedang sibuk tau.” Jawab sevon dengan nada agak jutek nya. “is is is, seharusnya kau berterimakasih kepadaku karena aku dating kesini secepat kilat hanya untuk memberi tau mu kabar gembira. Aku yakin kau pasti terkejut mendengarnya.” Jelas nya. “ok, to the point ajah langsung. Aku tidak punya banyak waktu.” Jawab sevon masih jutek.
“Baiklah, aku ingin kau menemui teman ku yang dating dari jauh. Kau tau dari mana?” ucap Rohs. “memangnya kau punya teman selain aku? Tapi baiklah tempat paling jauh dari sini adalah Westovart. Apa tebakan ku benar?” jawab sevon. “hhmmm… apa kau tidak bisa menebak tempat yang lebh jauh lagi, misalnya Bumi mungkin?” Tanya rohs lagi. “HAH?!! Apa maksudmu ada satu orang lagi yang dating dari bumi ke tanah Altovart ini?” Tanya sevon yang terkejut mendengar cerita rohs. “ apa maksudmu satu orang lagi? Apa ada orang lain yang berasal dari bumi disini?” Tanya balik rohs kepada sevon.
“tentu saja, shan yang kau temui tadi itu adalah orang bumi yang aku tolong saat pingsan tadi pagi di perbatasan desa dan Hutan Arai.” Jelas sevon pada rohs. “oke baiklah ayo kita kesana sekarang. Shan kau bisa ikut aku kan? Kita harus pergi ke rumah ketua sekarang. Aku tak bisa meninggalkanmu sendiri di rumah.” Lanjut sevon. “be..baiklah, memangnya ada apa buru buru sekali? Tanya shan kepada sevon. “jika yang dikatakan rohs benar maka ada orang lain selain dirimu yang terdampar di altovart ini. Oleh karena itu kita harus melihat dan menanyakan sesuatu padanya mungkin ini ada hubungannya dengan kedatanganmu disini.” Jelas sevon.
Dan mereka bertiga pun langsung berangkat menuju rumah Rohs untuk bertemu Beka.
Bersambung di chapter selanjutnya….
Belum ada tanggapan untuk "Altovart Chapter 3 – Siapa dia?"
Post a Comment